Bukit Menoreh

Bukit Menoreh

Indonesia punya banyak cerita

Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho

Indonesia punya banyak cerita

Istana Burung

Istana Burung

Indonesia punya banyak cerita

Top Selfie Pinus

Top Selfie Pinusan Kragilan

Indonesia punya banyak cerita

Minggu, 13 September 2015

Wisata Alam ke Magelang


Sekarang ini saya sudah mulai lagi masuk kuliah, tapi kuliahnya masih belum full karena dosennya sibuk melulu. Sumpah deh  gabut banget di kosan, nah kebetulan ada temen saya yang ngajakin main ke Magelang. Awalnya saya bingung di Magelang ada apa sih? Palingan juga kan candi-candi. Eeeiiitttss, ternyata saya salah, Magelang yang dijuluki kota seribu bunga itu menyimpan sejuta keindahan alam yang bikin kita rela mendaki gunung lewati lembah. Sekarang ini banyak banget tempat wisata alam yang baru nge-hits, meskipun track-nya lumayan sulit, tapi semua itu terbayarkan dengan keindahannya.

Top Selfie Pinusan Kragilan

Jalanan di hutan pinus Top Selfie

Karena kita berangkat dari Temanggung, jadi wisata pertama yang akan kami kunjungi adalah Top Selfie Pinusan di Krangilan, Pakis, Magelang. Seperti hal-nya hutan pinus yang ada di Imogiri, Yogyakarta disini juga banyak pohon pinus, bedanya kalau di Imogiri banyak yang selfie di hutan pinusnya, kalau disini justru jalan yang membelah hutan pinus itu yang dijadikan tempat untuk selfie. Untuk masuk tidak dipungut biaya, namun jika membawa kendaraan bermotor harus membayar Rp2.000,00 dan kamu bisa berfoto sepuasnya.

Ketep Pass

Mas-nya nggak peka, kita lagi foto mas,cowok emang nggak pernah peka! :'(

Setelah berfoto ria di hutan pinus, kami melanjutkan perjalanan ke Ketep Pass. Lokasi Top Selfie Pinusan dan Ketep Pass cukup dekat (jika ditempuh dengan kendaraan bermotor). Karena kami kesini waktu weekend jadi rame banget tempatnya. Biaya masuk dikenakan Rp7.500,00 per orang dan Rp2.000,00 untuk sepeda motor. Di Ketep Pass ini kita bisa melihat gunung-gunung dari kejauhan seperti gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, Slamet dan pegunungan serta bukit  lainnya, sayangnya saat kami kesana kabut sedang turun sehingga gunung-gunungnya tidak terlihat. Selain itu disini juga banyak yang menyewakan teropong, untuk sewa teropong dihargai Rp3.000,00 dan ada juga yang Rp5.000,00. Nggak Cuma ada itu guys, buat kalian yang suka geografi, geologi dan ilmu-ilmu tentang per-bumi-an lainnya disini juga disediakan museum vulkanologi dan volcano teather. Buat yang suka kelaparan jangan khawatir, disini juga ada restaurant yang menyediakan makanan ringan sampai makanan berat, yang suka ngopi-ngopi cantik juga bisa disini, tempatnya enak banget. Buat kalian yang suka hunting foto wajib banget kesini, tapi sebaiknya kalau kesini pas cuacanya cerah ya guys…

Kabutnya tebel banget.

Punthuk Setumbu

Ini suasana di Punthuk Setumbu.

Perjalanan selanjutnya adalah Punthuk Setumbu atau nirvana sunrise yang berada di daerah Borobudur. Jadi disini merupakan tempat yang kece buat berburu sunrise. Dari puthuk setumbu ini kita bisa liat siluet candi Borobudur pas matahari terbit, kece abis! Buat masuk kesini, untuk wisatawan domestic dikenai biaya sebesar Rp5.000,00 dan untuk wisatawan asing Rp15.000,00, untuk parkir motor Rp2.000,00. Untuk mencapai Punthuk Setumbu ini kita harus jalan dari parkiran kurang lebih 300 meter plus-plus, tapi untungnya jalannya sudah berpaving dan berbentuk tangga-tangga kecil. Disana kita bisa melihat candi Borobudur dan Gereja Ayam. Tapi sebaiknya kesini pas sunrise ya karena kalau siang itu panas dan kurang puas sih sama pemandangannya.

Tiket masuk, anak kekinian harus ngumpulin ini. :D

Punthuk Sukmojoyo

Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Perjalanan kita ditutup dengan mendaki Punthuk Sukmojoyo yang masih ada di kawasan Borobudur. Bener-bener yang paling luaaarrr biasaaa!! Jalanannya menanjak terus dan tanjakannya tinggi. Harus bener-bener handal naik motornya kalau mau kesana, soalnya naik mobil nggak bisa masuk. Banyak motor-motor yang nggak kuat, tapi tenang aja, ada tukang parkir yang siap membantu kita mendorong motor kalau nggak kuat dan menurunkan motor kalau nggak berani turun. Untuk mencapai puncak kita harus jalan kaki yang lumayan jauh, mungkin setengah jam untuk bisa naik kesana. Jalannya pasir lembut, berdebu dan belum ada tangga, jadi kayak naik gunung gitu deh. Usahain kalau kesini pake sepatu keds yang nyaman ya guys… oh iya, untuk masuk kesini nggak dikenakan biaya, Cuma bayar parkir Rp2.000,00 dan ketika hampir puncak membayar seikhlasnya. Wuuuuaaahh setelah sampai sana rasanya semua capek terbayarkan. Indaaah banget pemandangannya, perbukitan gitu. Disitu juga bisa foto di rumah pohon tanpa bayar, tapi harus gentian. Kereen banget asli deh, instagram-able banget pemandangannya. Saran aja sih sebaiknya kalau kesini pas sunset atau sunrise pasti deh bagus banget pemandangannya, tapi pas nggak waktu-waktu itu juga nggak apa-apa, masih tetep kece kok.

Pardon my face.
Guys, negeri kita ini kaya lho dengan keindahan alamnya, kayak di Magelang ini. Jadi, ayo kalian ke Bumi Tidhar Magelang!



Anisa Imaniar Nurbaity

Jumat, 11 September 2015

Segelintir Wisata Purbalingga

Berkas:Kabupaten purbalingga.png

Jadi ceritanya kemarin adalah liburan panjang saya setelah 3 semester nggak pernah mengalami libur panjang. Nah, daripada bengong di rumah dan tentunya sebagai anak muda yang mencoba gaul saya memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar kota Purbalingga Perwira. Purbalingga adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya 101° 11" BT - 109°35" BT dan 7°10" LS - 7°29 LS" (lebih lengkapnya lihat disini https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Purbalingga). Setelah stalking sana-sini, akhirnya saya mengajak teman saya, Rizkia Utami, untuk pergi mengeksplore Purbalingga tercinta.

Destinasi wisata pertama kami adalah desa Serang. Disana ada banyak sekali perkebunan strawberry dan sayur-sayuran. Beruntungnya kami kesana pada saat sedang musim cherry strawberry, sehingga kami bisa memetik langsung strawberry dari pohonnya. Untuk dapat memetik langsung strawberry dan memakan langsung strawberry SEPUASNYA di ladangnya kita cukup membayar dengan harga Rp15.000,00. Dan jika ingin dibawa pulang kita membayar Rp35.000,00/kilo (harga bisa berubah sewaktu-waktu, beda tempat beda harga). Murah banget kan???

Katanya musim panen strawberry itu bulan Juni, Juli dan Agustus, guys.

Gunung Slamet begitu dekatnya..

Petik sendiri stawberry-nya.

Setelah berpanas-dingin ria di Serang, kami pun pulang. Karena kebetulan waktu dzuhur sudah hampir tiba maka kami mampir terlebih dahulu ke masjid untuk foto-foto sholat. Tidak jauh dari pertigaan yang mau ke Serang, ada sebuah masjid unik dengan arsitektur perbaduan Tiongkok dan Jawa, namanya yaitu Masjid Muhammad Cheng Ho.

Tampak depan kayak bukan masjid.

Kenapa disebut masjid Cheng Ho? Apa mungkin itu nama pendiri masjid itu? No, no, jadi masjid ini didirikan oleh Persatuan Islam Tionghoa (PITI) Purbalingga pada tahun 2005 sebagai pusat dakwah dan pendidikan islam. Lantas siapakah Cheng Ho? Cheng Ho (1371-1433) adalah seorang pelaut Tiongkok yang beragama Islam. Cheng Ho dikenal sangat peduli dengan kemakmuran masjid. Pengaruh Cheng Ho ini sangat besar bagi masyarakat keturunan Tiongkok di Indonesia sehingga banyak orang Cina yang memeluk Islam.



Namun pembangunan masjid ini pun tidak terlepas dari nama Tan Shien Bhi, beliau adalah seorang Tokoh Tiongkok yang terinspirasi dari perjuangan Cheng Ho dan giat melakukan syiar Islam di daerah Purbalingga (1700). Tan Shien Bhi menjadi panutan warga Purbalingga, khususnya masyarakat Tionghoa, sehingga banyak yang memeluk Islam. Waduuh, keren abis deh perjuangan mereka dalam pembangunan Islam di Indonesia!!

Tampak atas.

Chinese banget kan?


Destinasi wisata kami di hari berikutnya yaitu Purbasari Pancuran Mas atau warga Purbalingga lebih mengenalnya dengan nama Purbayasa. Disini kita bisa melihat banyak banget ikan-ikan yang macem-macem jenisnya, dari yang kecil banget sampe yang gede banget ada pokoknya, dari yang ganas sampe yang imut-imut ada banget disini. Selain ada ikan-ikan, disini juga ada taman burung dengan berbagai jenis burung. Kalo masuk ke taman burung ini udah kayak masuk ke hutan, kita bisa interaksi langsung sama burung-burung tapi Cuma burung-burung kecil dan ngga berbahaya ya guys..

Seaworld-nya Purbalingga?

Disini tidak ada persewaan elang :D

Selain itu, disini juga ada taman bermain, kolam renang waterboom, mobil-mobil antic, film 3Dimensi, bebek air, terapi ikan gratis dan kalo kalian beruntung kalian bisa melihat pertunjukan tek-tek/kentongan Banyumasan. Untuk tiket masuk kita cukup membayar Rp16.000 untuk orang dewasa, kalo untuk anak-anak saya lupa, hehee J (maapkeuun). Cukup murah kan dengan fasilitas sebanyak itu??
Ini waterboom-nya, lengkap banget fasilitasnya buat rekreasi bareng keluarga...

Karena hari menjelang petang maka kami pun segera pergi dari Purbayasa dan mampir sebentar (Iya, niatnya sebentar) ke Taman Usman Janatin (UJE). Jadi dulunya Taman UJE ini adalah pasar besar di Purbalingga namun pada tahun 2009 akhirnya pasar dipindahkan. Sebenarnya kami berniat untuk foto-foto di lampion dengan tulisan LOVE tapi apa daya karena kita jomblo akhirnya Allah tidak mengizinkan kami untuk foto disaat lampion menyala  langit masih terlalu terang jadi lampu lampion belum menyala.

Kalo malem lampionnya nyala, dibelakangnya itu gedung entertainment, samping kiri tempat bermain sama tempat nongkrong, ada foodcourtnya juga, lengkap banget. 

Selain ada lampion LOVE, di taman UJE ini ada juga foodcourt, gedung entertainment yang didalamnya ada game centre, panggung pertunjukkan yang biasanya digunakan untuk acara anak muda gitu deh, ada juga taman balon, bombom car (Sumpah, pengen banget naik bombom car!!), dan permainan anak lainnya. Untuk masuk kesini tidak dikenakan biaya, kecuali apabila membawa kendaraan bermotor dan jika ingin menikmati makanan dan permainan pasti harus kudu wajib bayar. Nggak mahal, untuk permainan anak-anak cukup membayar sekitar Rp7000/permainan. Buat yang suka kumpul-kumpul bareng komunitasnya juga bisa kok disini.


Sebenernya masih banyak banget wisata menarik lain di Purbalingga, dari yang udah terkenal banget sampe yang belum terjamah. Dan Purbalingga itu nggak Cuma ada Owabong kok, masih banyak tempat asik dan kece lainnya, yang saya sebutin di atas Cuma segelintir dari banyak wisata lainnya. Jadi, kapan kamu ke Purbalingga?



Anisa Imaniar Nurbaity