Jadi ceritanya kemarin adalah liburan panjang saya setelah 3 semester nggak pernah mengalami libur panjang. Nah, daripada bengong di rumah dan tentunya sebagai anak muda yang
Destinasi wisata pertama kami adalah desa Serang. Disana ada
banyak sekali perkebunan strawberry dan sayur-sayuran. Beruntungnya kami kesana
pada saat sedang musim cherry strawberry, sehingga kami bisa memetik
langsung strawberry dari pohonnya. Untuk dapat memetik langsung strawberry dan
memakan langsung strawberry SEPUASNYA di ladangnya kita cukup membayar dengan harga
Rp15.000,00. Dan jika ingin dibawa pulang kita membayar Rp35.000,00/kilo (harga
bisa berubah sewaktu-waktu, beda tempat beda harga). Murah banget kan???
Katanya musim panen strawberry itu bulan Juni, Juli dan Agustus, guys. |
Gunung Slamet begitu dekatnya.. |
Petik sendiri stawberry-nya. |
Setelah berpanas-dingin ria di Serang, kami pun pulang. Karena
kebetulan waktu dzuhur sudah hampir tiba maka kami mampir terlebih dahulu ke
masjid untuk foto-foto sholat. Tidak jauh dari pertigaan yang mau ke
Serang, ada sebuah masjid unik dengan arsitektur perbaduan Tiongkok dan Jawa,
namanya yaitu Masjid Muhammad Cheng Ho.
Tampak depan kayak bukan masjid. |
Kenapa disebut masjid Cheng Ho? Apa mungkin itu nama pendiri
masjid itu? No, no, jadi masjid ini didirikan oleh Persatuan Islam Tionghoa
(PITI) Purbalingga pada tahun 2005 sebagai pusat dakwah dan pendidikan islam. Lantas
siapakah Cheng Ho? Cheng Ho (1371-1433) adalah seorang pelaut Tiongkok yang
beragama Islam. Cheng Ho dikenal sangat peduli dengan kemakmuran masjid. Pengaruh
Cheng Ho ini sangat besar bagi masyarakat keturunan Tiongkok di Indonesia
sehingga banyak orang Cina yang memeluk Islam.
Namun pembangunan masjid ini pun tidak terlepas dari nama Tan
Shien Bhi, beliau adalah seorang Tokoh Tiongkok yang terinspirasi dari
perjuangan Cheng Ho dan giat melakukan syiar Islam di daerah Purbalingga
(1700). Tan Shien Bhi menjadi panutan warga Purbalingga, khususnya masyarakat
Tionghoa, sehingga banyak yang memeluk Islam. Waduuh, keren abis deh perjuangan
mereka dalam pembangunan Islam di Indonesia!!
Tampak atas. |
Chinese banget kan? |
Destinasi wisata kami di hari berikutnya yaitu Purbasari
Pancuran Mas atau warga Purbalingga lebih mengenalnya dengan nama Purbayasa. Disini
kita bisa melihat banyak banget ikan-ikan yang macem-macem jenisnya, dari yang
kecil banget sampe yang gede banget ada pokoknya, dari yang ganas sampe yang
imut-imut ada banget disini. Selain ada ikan-ikan, disini juga ada taman burung
dengan berbagai jenis burung. Kalo masuk ke taman burung ini udah kayak masuk
ke hutan, kita bisa interaksi langsung sama burung-burung tapi Cuma burung-burung
kecil dan ngga berbahaya ya guys..
Seaworld-nya Purbalingga? |
Disini tidak ada persewaan elang :D |
Selain itu, disini juga ada taman bermain, kolam renang
waterboom, mobil-mobil antic, film 3Dimensi, bebek air, terapi ikan gratis dan
kalo kalian beruntung kalian bisa melihat pertunjukan tek-tek/kentongan
Banyumasan. Untuk tiket masuk kita cukup membayar Rp16.000 untuk orang dewasa,
kalo untuk anak-anak saya lupa, hehee J (maapkeuun). Cukup murah kan dengan fasilitas sebanyak itu??
Ini waterboom-nya, lengkap banget fasilitasnya buat rekreasi bareng keluarga... |
Karena hari menjelang petang maka kami pun segera pergi dari
Purbayasa dan mampir sebentar (Iya, niatnya sebentar) ke Taman Usman Janatin
(UJE). Jadi dulunya Taman UJE ini adalah pasar besar di Purbalingga namun pada
tahun 2009 akhirnya pasar dipindahkan. Sebenarnya kami berniat untuk foto-foto
di lampion dengan tulisan LOVE tapi apa daya karena kita jomblo akhirnya
Allah tidak mengizinkan kami untuk foto disaat lampion menyala langit masih terlalu terang jadi lampu lampion
belum menyala.
Kalo malem lampionnya nyala, dibelakangnya itu gedung entertainment, samping kiri tempat bermain sama tempat nongkrong, ada foodcourtnya juga, lengkap banget. |
Selain ada lampion LOVE, di taman UJE ini ada juga foodcourt,
gedung entertainment yang didalamnya ada game centre, panggung pertunjukkan
yang biasanya digunakan untuk acara anak muda gitu deh, ada juga taman balon, bombom car (Sumpah, pengen banget naik bombom car!!), dan permainan anak
lainnya. Untuk masuk kesini tidak dikenakan biaya, kecuali apabila membawa
kendaraan bermotor dan jika ingin menikmati makanan dan permainan pasti harus
kudu wajib bayar. Nggak mahal, untuk
permainan anak-anak cukup membayar sekitar Rp7000/permainan. Buat yang suka
kumpul-kumpul bareng komunitasnya juga bisa kok
disini.
Sebenernya masih banyak banget wisata menarik lain di
Purbalingga, dari yang udah terkenal banget sampe yang belum terjamah. Dan Purbalingga
itu nggak Cuma ada Owabong kok, masih banyak tempat asik dan kece lainnya, yang
saya sebutin di atas Cuma segelintir dari banyak wisata lainnya. Jadi, kapan
kamu ke Purbalingga?
Anisa Imaniar Nurbaity
Anisa Imaniar Nurbaity
Sukaa :D
BalasHapusthankyou ipiin. ayo kenalin Purbalingga ke semuanyaa
HapusHari ini lagi menuju kesana. Mudah2an tempatnya keren..
BalasHapus